sumber: pinterest.ie
Filsafat merupakan salah satu pembicaraan yang sangat menarik untuk dibahas, karena bisa berujung adu argumen berkepanjangan. Pada kenyataannya filsafat memang kerap menimbulkan pro kontra, tetapi justru karena itu filsafat menjadi salah satu ilmu yang patut dipelajari. Berikut ini adalah beberapa pengertian filsafat serta kajian-kajiannya.
1. Pengertian Filsafat
Filsafat tidak bisa serta merta dipahami hanya dari sisi saja, melainkan harus menggabungkan banyak hal sebab jangkauannya yang meluas. Langkah pertama untuk mulai mempelajari tentang ilmu filsafat adalah berangkat dari pengertiannya. Berikut adalah pengertian filsafat jika ditinjau dari beberapa aspek penting.Pengertian Filsafat Berdasarkan Cinta Kebijaksanaan
Ini merupakan pengertian berdasarkan asal dari kata filsafat sendiri. Menurut Phytagoras, kata ‘filsafat’ berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘philo’ yang berarti ‘cinta’ dan ‘sophia’ yang berarti kebijaksanaan. Jadi jika digabungkan, maka filsafat dapat diartikan sebagai cinta kebijaksanaan yang berkembang dan merujuk pada kecakapan terhadap suatu bidang.Pengertian Filsafat Secara Umum
Pengertian filsafat secara umum berkaitan dengan pertanyaan yang kerap timbul di dalam benak dan ada usaha untuk mencari jawabannya. Sebut saja pertanyaan seperti “siapa aku?”, “dari mana manusia berasal?”, “apa itu kebaikan dan kejahatan?”, dan masih banyak lagi. sederhananya secara umum filsafat dapat masuk ke berbagai ranah kehidupan.Pengertian Filsafat Secara Khusus
Jika memandang filsafat secara khusus, maka yang perlu dilakukan adalah menyandingkan filsafat dengan nama seorang filsuf. Misalnya filsafat Plato, filsafat Aristoteles, filsafat Ibnu Sina, dan filsafat Socrates. Rangkaian tersebut akan menghasilkan teori berbeda-beda bahkan tentang pengertian filsafat sendiri.Pengertian Filsafat Berdasarkan Himah Kehidupan
Filsafat berdasarkan hikmah kehidupan adalah suatu orientasi yang membantu manusia dalam memperoleh pencerahan sesuai kemampuan akalnya. Menurut pengertian ini para filsuf berusaha mengamati, memahami, serta menafsirkan suatu persoalan kehidupan, kemudian berusaha mencari solusinya.2. Kajian-Kajian Filsafat
Beerhubung kajian filsafat sangatlah meluas dan bisa menyentuh berbagai aspek kehidupan, makanya perlu dipetakan. Ada tiga objek kajian filsafat yaitu kajian ontologi, kajian epistimologi, dan kajian aksiologi. Berikut adalah ulasan lebih lanjut mengenai ketiga objek kajian filsafat tersebut.Ontologi (Ilmu Tentang Wujud)
Ada begitu banyak ilmu yang dipelajari di jenjang sekolah hingga perguruan tinggi, tetapi kebanyakan hanya membahas tentang wujud material. Oleh sebab itu filsafat hadir untuk membawahi suatu ilmu yang juga mencakup tentang wujud immaterial. Ilmu tersebut kemudian dikenal sebagai objek kajian filsafat yang disebut ontologi.Sesuai dengan namanya, ontologi adalah ilmu yang mengkaji tentang wujud atau keberadaan suatu zat. Wujud yang dikaji mencakup wujud yang bisa diterima akal sampai yang tidak terjangkau oleh pikiran manusia seperti wujud Tuhan dan jiwa manusia. Ontologi sendiri adalah kajian dasar atau gerbang utama menuju bahasan filsafat yang lebih dalam.
Sayangnya karena langkah awal mengkaji ontologi adalah mempertanyakan mengenai keberadaan suatu wujud, termasuk Tuhan, banyak yang menentang. Bahkan tidak jarang yang mengharamkan kajian filsafat. Meski begitu sampai ontologi tetap menjadi ilmu yang sangat dibutuhkan terutama aspek keagamaan.
Epistimologi (Ilmu Tentang Pengetahuan)
Kajian epistimologi sebenarnya adalah kelanjutan dari kajian ontologi. Sederahananya ada beberapa hal yang mungkin tidak dapat diterima akal sebagai hasil dari studi ontologi. Saat itulah kajian epistimologi sebagai studi tentang pengetahuan dibutuhkan untuk memberikan jawaban yang masuk akal.Epistimologi sendiri merupakan objek kajian filsafat yang bersifat indepen artinya dapat berdiri sendiri. Nama John Locke dipercaya sebagai perintis yang menjadikan epistimologi bersifat independe. Hal ini berangkat dari pertanyaan Locke tentang esensi, asal-usul, tingkat keyakinan, serta batasan pengetahuan.
Aksiologi (Ilmu Tentang Nilai)
Aksiologi atau ilmu tentang nilai merupakan tujuan akhir dari kedua objek kajian filsafat yang lainnya. Kajian ini secara khusus membicarakan tentang sistem nilai atau cita-cita tertinggi. Adapun yang dimaksud nilai dalam kajian ini adalah kebenaran, keindahan, dan kebaikan. Ada tiga cabang pembahasan dalam aksiologi yaitu logika, etika, dan estetika.Logika adalah ilmu mengenai kebenaran yang dibutuhkan sebagai penerangan untuk menghindari kesalahan. Etika adalah ilmu tentang nilai-nilai kebaikan yang dapat membantu untuk mengarahkan perilaku. Sementara estetika adalah ilmu yang membahas tentang keindahan sebagai suatu perwujudan dari rasa.